Mengenal Slow Fashion, Cara Ramah Lingkungan Memilih Pakaian
Tapi, apakah kamu tahu dari cepatnya trend fashion yang berganti-ganti, terdapat dampak buruk yang sangat besar bagi lingkungan. Sesuai data yang dihitung oleh Intergovermental Panel On Climates Change (IPCC) menyebutkan bahwa industri fashion menyumbang 10% emisi karbon dioksida di bumi. Ditambah lagi, ternyata total 60% pakaian yang diproduksi selama ini terbuat dari bahan sintetis, yang dapat diurai setelah 200 tahun. Belum lagi limbah produksi, baik limbah cair maupun limbah sisa. Semuanya semakin memperburuk lingkungan. Dampak lain juga terdapat pada pekerja yang memproduksi pakaian. Mereka diberi upah minimum yang tidak sesuai standar kebutuhan pekerja. Produsen juga memilih memproduksi pakaian di negara berkembang seperti India, Bangladesh, Sri Lanka, China dan termasuk Indonesia. Ini bertujuan untuk menekan biaya produksi dan harga pakaian yang dijual tidak terlalu tinggi. Dari masalah tersebut, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membantu mengurangi dampak negatif dan sebagai wujud kepedulian kita. Yaitu dengan mengikuti Slow Fashion. Ini adalah hal yang bisa kita lakukan untuk mendukung gerakan slow fashion, cara ramah lingkungan untuk menggunakan pakain: : Kamu dapat memperhatikan kain yang akan kamu beli. Pilihlah pakaian Eco Friendly, yang memiliki berbagai macam bahan ramah lingkungan, Seperti kain katun organik, linen, hemp, dan rami dari serat tumbuhan. Kain silk, alpaca, dari bahan binatang. Kain semi sintetis seperti tencel, bamboo dan kain-kain dari hasil recycle. Menahan rasa untuk tidak membeli model pakaian yang sedang trend awalnya memang susah. Tapi setelah memahami dampaknya, akan mempermudah untuk menahan diri tidak terburu-buru mengikuti trend. Alternatif lain bisa menggunakan pakaian dengan gaya klasik, dan memperbaiki kembali jika ada pakaian yang rusak.Mari Mengenal Slow Fashion!
Trend fashion saat ini begitu cepat berubah. Ditambah lagi dengan adanya sosial media dan market place, semakin mempermudah kita sebagai konsumen untuk membeli produk fashion keluaran terbaru. Kadang, produk yang fashion yang tidak kita butuhkan juga terbeli karena dukungan kemudahan akses dan harga yang terjangkau.Apa itu Slow Fashion? Slow Fashion merupakan pemilihan pakaian dengan memperhatikan bahan, kualitas, ramah lingkungan dan proses produksi yang beretika. Slow Fashion lebih mengedepankan kualitas daripada kuantitas produksinya. Apabila Fast Fashion memiliki model yang sangat cepat berganti, Slow Fashion justru kebalikannya, model nya lebih klasik, dan lebih tahan lama.
1. Memilih Pakaian yang Eco Friendly
Photo by Luca Laurence on Unsplash 2. Mengurangi membeli pakaian dalam waktu yang lama
3. Membeli baju bekas atau thrifting
Photo by Becca McHaffie on Unsplash
Thrifting saat ini mulai banyak digemari. Ini juga langkah yang baik untuk mengurangi limbah fashion. Dengan cara menggunakan kembali pakain buangan hasil trend fast fashion tahun-tahun sebelumnya. Membeli pakaian bekas dengan niat untuk peduli terhadap lingkungkan akan lebih baik daripada dari pada membeli pakaian baru untuk mengikuti keinginan nafsu.
4. Tukar baju dan sewa baju
Menukar baju dengan keluarga, dan menyewa baju pun juga bisa dilakukan. Selain tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk membeli baju baru. Menyewa dan menukar bisa menjadi alternatif jika ingin mengganti-ganti model pakaian tanpa menambah volume baju pada lemari, tentunya tetap memperhatikan kebersihan pakaian yang kamu pilih.
5. Membeli pakaian dengan kualitas baik
Sebelum memutuskan untuk memilih pakaian, cek terlebih dahulu bahan dan jahitanya. Apakah jahitan tersebut rapi, dan kuat? Atau hanya sekedar dijahit. Memilih baju dengan kualitas baik dan harga lebih mahal, akan lebih tahan lama daripada membeli pakaian yang murah dan kualitas buruk.
6. Membeli produk brand sustainable
Brand sustainable adalah brand yang memperhatikan dampak lingkungan dan dampak sosial dalam produksi. Dengan memilih membeli produk dari brand sustainable daripada brand fast fashion berarti kamu telah ikut peduli terhadap lingkungan dan pekerja di brand tersebut.
Nah itulah artikel Mengenal Slow Fashion,cara ramah lingkungan menggunakan pakaian. Gimana? Mudah dong tentunya, semoga dengan adanya gerakan Slow Fashion dapat menjadikan kita lebih peduli bagaimana proses dan dampak dari apa yang kita kenakan selama ini.
Jadi, Apakah kamu siap untuk mengikuti gerakan Slow Fashion?
3 komentar
Semoga makin banyak orang yang ikut tren slow fashion ini ya, mbak :).
BalasHapusBener banget mike, semoga kamu juga bisa memualainya yes
Hapussaya sangat menyukai artikel dan tampilan website anda karna ini juga bisa membuat
BalasHapuswawasan baru untuk saya yang baru mulai bermain blogspot . seperti blogspot saya Papa4d2 yang saya bangun dari nol
dan saya banyak belajar juga dari website anda.
Terimakasih sudah berkunjung, jangan lupa share dan komennya ya,