Melihat Peluang Bisnis Foto Produk Di Masa Pandemi bersama Alifiatul



Di postingan kali ini, saya mengajak Alifiatul Iszah, seorang Frelancer Foto Produk, untuk berbincang-bincang tentang peluang bisnis  foto produk semasa pandemi.


Sejak kapan kamu menggeluti dunia foto dan sejak kapan di dunia foto produk? Lalu bagaimana latar belakangmu di dunia foto ini?

Bismillah, coba jawab ya, sebenernya menggeluti dunia fotografi sejak SMP, cuma waktu itu masih belum passionnya, cuma sekedar hunting biasa, tanpa tau komposisi, triangle exposure dll itu apa, intinya cuma seneng foto aja. Kalau di dunia foto produk ya awal taun kemarin, kurang lebih sekitar 8 bulan lah, masih baru banget. 

Cara belajarnya 'otodidak', ikut kelas berbayar maupun gratis. Terus ikut komunitas juga, komunitas yang awal aku ikuti Malang Landscaper, tapi aku belum merasa feel dengan genrenya, tapi alhamdulillah dari situ aku dapat banyak relasi, ilmu fotografi, termasuk sedikit banyak tentang gear dll. 

Kemudian aku ikut kelas food photography, disitu tentu dapat relasi dan ilmu juga, plus aku suka lingkunganya karena rata-rata perempuan dan aku lebih nyaman. Rata-rata juga gak luput dari ajakan berzikir kepada Allah, jadi fotografi tidak sekedar memanjakan mata kita ke objek yang cantik, tetapi juga mengajarkan kita selalu berdzikir kepada Allah, betapa menakjubkannya ciptaan Allah.

Bagaimana pandanganmu pribadi mengenai peluang bisnis foto produk di masa pandemi? dan bagaimana peluang ke depanya?

Mengutip data dari GlobalWebIndex, Indonesia merupakan negara dengan tingkat adopsi e-commerce tertinggi di dunia pada 2019.

Konsumen di era modern cenderung memiliki kebiasaan belanja yang memanfaatkan platform online sekaligus offline. Menurut data dari McKinsey, 20 persen pelanggan Indonesia biasanya melakukan riset produk di toko online sebelum akhirnya membeli produk di toko offline.

Data yang aku sebutin tadi berkaitan dengan jawabanku ini. Jadi kalo dari pandanganku, saat ini kan era digital, dan semunya tentunya serba digital ya termasuk kegiatan marketing. Dan kalau di fotoproduk sendiri umumnya berkaitan sama online shop, tentu orang-orang yang menjual produknya secara visual membutuhkan foto produk yang baik. Dan menurut data tadi, Indonesia masuk pengguna e-commerce tertinggi kan. Nah, orang-orang yang menjual produk secara online tentunya akan mengutamakan tampilan visual. Karena calon pembeli belum tahu barangnya, pasti melihat produknya dari layar terlebih dahulu, istilahnya 'mencicipi' produknya terlebih dahulu melalui layar. Jadi kalau menurutku peluangnya kedepan insyaAllah besar, aamiin, apalagi dari data yang aku sebutin tadi, 20% pelanggan Indonesia dikatakan pasti akan melakukan riset sebelum berbelanja.  

Untuk peluang nya di masa pandemi ini, sebenernya bisa dilihat positif negatif nya. Negatif nya mungkin akan menurun, karena untuk hire jasa fotografer pasti mengeluarkan biaya lagi kan, tapi tidak menutup kemungkinan juga, karena di masa pandemi ini biasanya waktu luang akan lebih banyak dibanding hari hari sebelumnya. Penjual jadi punya waktu lebih utk memikirkan bisnisnya, misalnya untuk mengembangkan marketing yaitu dengan mengupgrade foto produk mereka. Itu juga menjadi salah satu motivasiku untuk membantu pedagang khususnya umkm, supaya semangat mereka bangkit lagi, insyaAllah dengan adanya fotoproduk yang lebih baik, konsumen akan berdatangan lebih banyak lagi. insyaAllah kedepan, peluangnya akan lebih bagus lagi. Aaamiin.


Melihat Peluang Bisnis  Foto  Produk Di Masa Pandemi bersama Alifiatul Iszah (@Alepict.fotoproduk)


Foto Dari @alepict.fotoproduk

Untuk mengetahui lebih lengkap lagi karya Alifia, kamu bisa mengunjungi instagram pribadinya @alepiszah atau di akun bisnisnya @alepict.fotoproduk 

Bagaimana cara agar konsisten berkarya di dalam job atau di luar job foto produk?

Jujur aku sebenarnya juga masih belajar untuk konsisten berkarya.

Tapi, kalau boleh berbagi, bagiku menjaga mood adalah hal yang penting supaya kita tetap konsisten berkarya, apalagi semisal seorang pekerja komersil sepertiku. Maksudnya fotografi ini bukan hanya sekedar hobi, tapi juga menjadi sumber penghasilan, jadi mau gamau harus konsisten, biar client tetep melihat karya atau kemampuan kita dalam foto produk. 

Pertama jaga mood, terus kita harus sering sering cari referensi, kita bisa lihat di YouTube, Pinterest, Instagram, maupun web fotografer idola kita. Lalu kita ATM gitu, dan dalam proses ATM itu kita berexperiment dengan mainin lighting, komposisi, tekniknya bagaimana, dan  komposisi warna. Jadi selalu ada pengalaman disetiap berkarya. 

Jadi coba lagi coba lagi gitu, kalau misal dirasa kurang kita coba terus, gitu sih caranya. 

Misal satu minggu, minimal deh aku targetin buat upload sekali atau setidaknya bereksperimen meski ga diupload. Jadi kita harus jaga mood, banyakin eksperimen, sama bikin target, gitu sih. Itu di dalam job atau di luar job bisa, kita tanamkan itu. Ga cuma berlaku buat bisnis foto produk, tapi semua bisnis, harus rela 'mengorbankan' sesuatu, untuk dapet ilmu yg lebih daging lagi.

Melihat Peluang Bisnis  Foto  Produk Di Masa Pandemi bersama Alifiatul Iszah (@Alepict.fotoproduk)



Sebagai seorang muslimah, bagaimana kiat menggeluti dunia fotografi khususnya foto produk agar tetap dalam syariatNya?

Masyaallah, sebenernya dulu ketika nyemplung di dunia fotografi, awalnya pengen di postwedding atau potrait model, intinya yang objeknya manusia. Karena akutuh suka banget kalau ngobrol sama klien, jadi kalau modelnya orang kan bisa diajak ngobrol gitu ya, mudah diatur atur posisinya. Tapi sebagai seorang muslimah, seperti ada yang mengganjal ketika aku upload foto wajah temenku sendiri, terutama ketika mengupload wajah perempuan, aku selalu merasa bersalah. Karena aku mengumbar wajah mereka, sementara aku sendiri kurang suka kalau foto ku tersebar gitu aja. Karena kita gak pernah tau kan apa yang dilakukan orang lain terhadap foto kita. Jadilah aku memikirkan genre lain. 

Alhamdulillah di genre f&b photography (food & beverage photography) ini modelku benda mati, yang kalau diuploadpun insyaAllah lebih kecil mudharatnya, yaa meskipun ga bisa diajak ngobrol hihi dan ga bisa berpindah tempat dengan sendirinya hihihi, tapi justru aku lebih banyak belajar dan lebih harus sabar wkwk

Nah sebagi seorang muslimah, tentu pinginnya kegiatan kita ga menyimpang dari syariat Islam yaa.. dalam foto produk ini, aku mensiasatinya dengan membuat rule seperti produk yang mau difoto harus yang halal, trus misal mau tema action yang kliatan bagian tubuh model, aku sebisa mungkin membuat konsep yang modelnya hanya terlihat tangannya aja, itupun harus menutup aurat (misal tangan pake handsock dan sejenisnya). 

Dari beberapa kelas food photography yang aku ikutin, masyaAllah aku belajar banyak banget pokoknya, baik dari segi fotografi maupun ilmu agama yang terkadang secara tersirat aku liat dipostingan food photography yang dipost temen temen.

Jadi selain kita mepromosikan kemampuan fotografi kita, kita juga ikut mensyiarkan bahwa begitu banyak loh pilihan makanan dan minuman halal yang telah Allah sediakan, jadi kenapa kita masih tergiur dengan makanan atau minuman yang belum jelas kehalalannya. insyaAllah gitu.. 

Nah untuk caption juga sebisa mungkin membuat pembaca kembali mengingat Allah, dan sepeti diawal aku bilang, aku lagi lagi belajar dari temen temen maupun fotografer senior yang masyaAllah, jadi caption kita berdampak bagi orang yang baca, tidak hanya melihat fotonya saja yang bagus. Itu tapi di akun pribadiku ya, kalau diakun client sudah ngga jadi tanggung jawab aku dong wkwkw. Meskipun caption bukan selalu dalil dalil gitu, tapi sebisa mungkin aku bikin yang positif..


Apa yang harus dilakukan untuk memulai hobi atau bisnis foto produk??

Sebenarnya agak bingung sih kalau ditanya cara memulai hobi, karena biasanya hobi itu akan hadir gitu aja.. lalu kita asah. Kalau di fotografi caranya dengan kita banyakin eksperimen gitu, belajar teori lalu kita praktekin sampe kita dapet foto yang kita banget, jadi harus seimbang antara teori dan praktek. Saling mengimbangi gitu lah. Pasti juga perlu punya kamera. 

Karena untuk bereksperimen, untuk mempraktekkan teori yang kita pelajari, pasti butuh kamera. Begitu insyaAllah. Dan jangan merasa eman atau ragu yaa untuk ikut kelas berbayar, karena akan ada ilmu lebih yang kita dapet.

Dengan ikut kelas yang berbayar, rasanya keseriusan kita di dunia fotografi akan lebih terasa, jadi lebih semangat lagi.

Apakah kamu ada hal yang ingin disampaikan kepada orang orang atau muslimah diluar sana? 

Kurang setuju sih aku kalau karir kita dan pekerjaan kita menabrak syariatnya Allah. Karena kita bisa milih dari sekarang, kita bisa milih mau di jalan yang mana, tapi tentu semua atas kehendak Allah. Jadi selain kita berusaha dan memilih sebaik mungkin impian impian kita, tentunya kita harus slalu berdoa yaa, biar kita slalu diberi petunjuk dan kemudahan jalan oleh Allah pada kegiatan yang ga cuma baik untuk dunia kita saja, tapi juga baik untuk akhirat kita, bisa menambah ketaqwaan kita.

Jadi selain kita berusaha dan memilih sebaik mungkin impian impian kita, tentunya kita harus slalu berdoa yaa, biar kita slalu diberi petunjuk dan kemudahan jalan oleh Allah pada kegiatan yang ga cuma baik untuk dunia kita saja, tapi juga baik untuk akhirat kita, bisa menambah ketaqwaan kita.

Perlu diingat juga, termasuk buat diriku sendiri, kita yang sekarang masih belum berkeluarga, nantinya akan punya anak dan imam yang mengatur kita. Boleh saja kita mengejar karir dan kesuksesan, tapi semisal nantinya kita sudah sukses *aamiin, jangan pernah merasa lebih tinggi dari suami atau bersaing dengannya ya.. tetep harus taat, wanita yang taat, nurut sama suami bukan wanita lemah kok. Kenapa aku bilang gini? Karena ga sedikit wanita yang merasa jadi wanita lemah ketika taat sama suami. Padahal, selama itu ketaatan, insyaAllah justru kita jadi wanita mulia dihadapan Allah. Dan rezeki yang kita dapetin makin berkah (mohon koreksi temen temen yaa semisal ada yang kurang benar)

Tetep semangat buat kita semua, kalau ada rintangan ditengah tengahnya, sabar, pasti bisa kita hadapi, anggap aja itu cara Allah naikin level kita, jadi jangan terlalu lama mengeluh, padahal kita slalu berdoa supaya dijadikan orang yang lebih baik dari yang sebelumnya..

Semoga kita selalu istiqamah, termasuk arima nihh yang kreatif banget bikin project kayak ini. Tetep semangatt! Semoga bermanfaat yaa..




Share:

4 komentar

  1. masyaAllah salut deh ama prinsip pekerjaannya tapi tetap sesuai dengan syariat Islam..
    fotonya juga kece banget.. baarakallahu fiikuma

    BalasHapus
  2. Yaampun, fotonya keren-keren.
    Yang berawal dari nothing to be something, kece!

    Di part menjaga mood tuh bener banget. Apalagi kalau fotografi dibawa ke ranah profesional ya, mau gimana pun mood harus kejaga karena memotret itu g sekedar jepret. Harus bisa bawa emosi dan cerita yang mau disampaikan

    BalasHapus
  3. Bener banget di era pandemi ini peluang bisnis Foto Produk meningkat seiring dengan banyaknya orang memulai bisnis.
    Setuju banget bagian menjaga mood.. Karena bagi pekerja kreatif, menjaga mood itu gampang-gampang susah. Terdistraksi sedikit sama hal-hal lain, mood bisa berantakan. Hehe

    BalasHapus
  4. Wehh mantap kakk!! Lanjutin hobinya fotografi produknya! Full support :D.

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung, jangan lupa share dan komennya ya,